TUGAS
REMIDIAL BAHASA ARAB
Penjelasan materi Isyim (kata
benda) dan Fiil(kata kerja)
Disusun oleh:
Nama : Hafiz
Ega Raditya
Kelas :12 TKJ 1
Absen :16
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
ISLAMIC
CENTRE BAITURRAHMAN SEMARANG
JL.
Abdulrahman Saleh No. 285 Semarang
ISIM
v Pengertian Isim
كَلِمَةٌ
دَلَّتْ عَلىَ مَعْنًى وَ لَمْ يَقْتَرِنْ بِزَمَنٍ
.
Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak
terikat dengan waktu
(tenses)”.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua
jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati
maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM
(kata benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula
yang bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).
v Ciri-Ciri Isim
Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:
- Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata
mempunyai akhiran kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.
Contoh :
رَضِيْتُ
بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِْسْلاَمِ دِيْنًا
Kata yang di garis bawah (للهِ
dan لإِْسْلاَمِ) di atas termasuk
isim, dikarenakan akhiran katanya berupa harokat kasroh.
- Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia
adalah isim.
Contoh :
ضَرَبَ
اللهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِِّبَةً
Kata bergarisbawah (مَثَلاً
كَلِمَةً طَيِِّبَةً) di atas merupakan isim, terlihat dari
adanya tanwin pada akhirannya.
- Terdapat ال pada awal kata
Contoh :
المَلِكُ
القُدُّوْسُ السَّلاَمُ
2
Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas
merupakan isim, karena bergandengan dengan ال. Perlu diketahui, jika suatu
isim bergandengan dengan ال, maka isim tersebut tidak boleh di tanwin, begitu
pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda لا dan tanwin pada satu kata, namun isim harus mempunyai salah
satu dari kedua tanda di atas, baik itu ال saja atau tanwin saja.
- Terletak setelah huruf jer
Diantara huruf-huruf jer adalah : (مِنْ
– إِلَى – عَنْ – عَلَى – فِي – رُبَّ – بِـ – كَا – لِـ.. )
مِنْ
: Dari عَنْ :
Dari
بِـ
: Dengan
إِلَى
: Ke لِـ
: Milik,
Kepunyaan
كَا
: Seperti
عَلَى
: Di atas رُبَّ
: Betapa banyak, acapkali فِي : Di dalam
Contoh :
فِي
بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
Dari contoh di atas, kata بَيْتٍ
dan بُيُوْتِ , termasuk isim karena terletak setelah
huruf jer.
- Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika
terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai
akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh : كِتَابُ
مُحَمَّدٍ :
Kitabnya Muhammad
دِيْنُ الإِسْلاَمِ
: Agama Islam
Kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua
sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah isim,
karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.
FI’IL
Definisi:
Kalimah Fi’il adalah kata yang
menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau
waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Hampir seperti
pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada perbedaan sedikit.
v Fi’il Madhi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang
menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada waktu lampau (past
tense).
Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak
pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya mengandung suara “a” , misalnya كَـتَـبَ (telah menulis), قَــرَأَ (telah
membaca)
Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk
sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il
(pelaku). Dengan mengambil contoh kata كَـتَـبَ (kataba),
v FI’IL MUDHARI’
Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang
menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present tense) atau
akan terjadi (future tense).
Ciri/ tandanya:
1. Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa سَوْفَ contoh: سَيَشْـهَدُ, سَوْفَ يَشْـهَدُ
2. Dapat diawali dengan salah satu
di antara empat huruf ا,ن,ي,ت (اَنَيْتُ) yang
disebut huruf mudhara’ah
Dapat dimasuki huruf لاَ (tidak)
Contoh:
لاَ
يَذْهَـبُ, لاَ يَشْـهَدُ, لاَ يَضْـرِبُ
Contoh :
يَخْلُقُ (yakhluqu)=sedang/akan menciptakan
يَخْرُجُ (yakhruju)= sedang/akan mengeluarkan
يَأْمُر (ya’muru)= sedang/akan memerintahkan
يَأْكُلُ (ya’kulu)= sedang/akan memakan
يَخْلُقُ (yakhluqu)=sedang/akan menciptakan
يَخْرُجُ (yakhruju)= sedang/akan mengeluarkan
يَأْمُر (ya’muru)= sedang/akan memerintahkan
يَأْكُلُ (ya’kulu)= sedang/akan memakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar